Jul 19, 2010

Aku

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Aku lari ke hutan, kemudian menyanyiku,
Aku lari ke pantai, kemudian teriakku
sepi... Sepi dan sendiri aku benci.
Aku ingin bingar. Aku mau di pasar.
Bosan aku dengan penat, dan enyah saja kau, pekat!
Seperti berjelaga jika aku sendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ahh.. ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya?
Biar terderah, atau...
aku harus lari ke hutan belok ke pantai?

-Chairil Anwar-
Maret 1943

3 comments:

gha said...

i think i can feel d anger..

aznah said...

When i uploaded this,im in need of something deep.something that has a tearing effect..this piece is exactly 'it'.

gha said...

you bet! :)