Hari-hariku yang berlalu,
bagai tiada hentinya,
kertas putih bertukar ganti,
Huh, bila kan habis ni?
Aku penanti setia,
bersama dakwat merah yang mengguris,
melukis dan membilang
kertas putih yang terakhir,
masih belum ketemu.
sekali lintasan fikiran,
sekali ku menyusup jauh ke khayalan,
anatara sedar dan khayal,
ku gagahkan jua
demi kertas putih yang terakhir.
Kertas putih yang menipis
bersama senyum segaris
dakwat merah mulai haus.
sedikit lagi, sabarlah sedikit.
Ah, tenanglah sedikit hati,
kertas putih yang terakhir kan ketemu jua
esok atau lusa.
Habislah ia.
2 comments:
nice one :)
ahahaha..thankie...;o)
Post a Comment